Mencari yang Suci diantara Limbah Modern

Mencari yang Suci diantara Limbah Modern

Dimanakah kita mencari wanita suci ditengah zaman yang kian urakan?  Sebenarnya hakikatnya tidaklah sulit, masih banyak yang masih mempertahankan kesucian, namun wanita bagaimanakah yang suci itu? yang jelas bukanlah wanita binal (loosed woment) atau wanita yang rajin mengumbar auratnya.

Melainkan wanita yang mempertahankan kesucian dirinya dari limbah modern. Tidak terpengaruh dorongan jahat dan senantiasa istiqomah dalam menjalankan perintah Ilahi.

Allah swt berfirman: " Wanita yang salehah itu adalah  wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya ketika suaminya tidak ada, oleh karena itu Allah memelihara mereka." (QS. An-Nisa:4).

Rasulallah saw bersabda: "Sebaik-baik wanita ialah kalau kamu memandangnya bisa menyenangkan, kalau kamu perintah ia mematuhimu, kalau kamu beri bagian ia bisa menerimanya, dan kalau kamu pergi, ia akan menjaga dirinya dan menjaga hartamu." (HR. Nasa'i ).

Beruntunglah laki-laki yang mampu mendapatkan wanita salihah, ia adalah sebaik-baiknya perhiasan di dunia. Wanita salihah akan menjadi pelengkap suaminya. Sebaliknya wanita binal akan menjadi beban bagi suaminya.

Wanita shalihah memancarkan cahaya dirumah tangganya, sehingga rumah ibarat surga yang indah dipandang dan teduh untuk didiami. Wanita shalihah adalah karunia terbaik bagi suami, sebagaimana sabda Rasulallah saw: 
"Karunia terbaik yang diperoleh seorang mukmin setelah ketaatan kepada Allah adalah mendapatkan (menikahi) istri shalihah." (HR. Ibnu Majah).
Namun wanita salihah hanya boleh disentuh laki-laki yang shaleh pula. Tidak pas rasanya jika wanita shalihah dimiliki oleh laki-laki yang kotor. Laki-laki kotor akan mengotori dan menjadi beban bagi wanita shalihah.

Allah swt mengisyaratkan dengan firmannya: " Dan laki-laki pezina (kotor) tidak layak kawin kecuali dengan perempuan-perempuan pezina atau musyrikah, dan perempuan-perempuan pezina pun tidak layak kawin kecuali dengan laki-laki pezina atau musyrik." (QS. An-Nur:3).

Wanita-wanita yang keji diperuntukkan bagi laki-laki yang keji. (sebaliknya) laki-laki yang keji diperuntukkan bagi wanita yang keji. Dan wanita yang baik diperuntukkan bagi laki-laki yang baik. (sebaliknya) laki-laki yang baik diperuntukkan bagi wanita yang baik." (QS. An-Nur:26 ).

Untuk mendapatkan wanita shalihah, terlebih dahulu menshalihkan diri sendiri. Jika itu telah tercapai maka carilah wanita suci (Shalihah) itu. Keshalihahan wanita tidak diukur  oleh kecantikan wajah atau kemolekan tubuh, melainkan oleh ketaatan terhadap tuntunan islam.

Terlebih kecantikan wajah sangat relatif dan takkan abadi. Rasulallah saw mengingatkan: "Janganlah kalian mengawini wanita (hanya) karena dia cantik, mungkin karena kecantikannya itu bisa mencelakakan. (HR. Ibnu Majah, Al-Bazzar dan Baihaqi, dari Abdullah bin Umar r.a).

Kecantikan itu kekuasaan, wanita yang cantik cenderung egois dan mau menang sendiri. karena merasa cantik, biasanya wanita itu ingin setiap detik merawat kecantikannya. ia begitu takut jika kecantikannya pudar.
Intinya, wanita yang hanyacantik wajahnya lebih mencintai diri sendiri dari pada mencintai Allah dan Rasul-Nya. Karena itu hati-hatilah dengan kecantikan. Kecantikan itu hanya sedalam kulit ari (tipis) tetapi kecantikan hati, budi nurani akan abadi.

Utamakan yang bagus agamanya agar mendapatkan keberuntungan, sebagaimana sabda Rasulallah saw: "Wanita dinikahi karena empat perkara, (1) Karena harta bendanya, (2) Karena keturunannya, (3) Karena cantiknya, dan (4) Karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama, pasti kamu beruntung." (HR. Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah r.a).


 Sumber : Kesucian Wanita (Abu-Alghifari)

Advertisement

Baca juga:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar