Saatnya Menuai Hasil

Saatnya Menuai Hasil

Pepatah mengatakan s
iapa menabur benih dia menuai hasil. Sama halnya dengan seks, bahkan akibat yang muncul bukan saja pada penabur benih, orang yang tidak berdosapun akan ikut kecipratan akibatnya. Masyarakat harus menyadarkan generasi muda akan bahaya seks pranikah  dan seks bebas.

Bahaya seks pranikah dan free sex mencakup bahaya bagi perkembangan mental (psikis), fisik dan masa depan remaja itu sendiri. Secara teperinci terdapat lima bahaya utama:

Pertama : Menciptakan kenangan Buruk
Masih dikatakan "untung" jika hubungan pranikah atau seks bebas itu tidak ada yang mengekspos. Sigadis atau sijejaka terlepas dari aib dan cemoohan masyarakat. Tapi jika ternyata diketahui masyarakat tentu yang malu bukan saja dirinya sendiri melainkan keluarganya, teman, sahabat, bahkan bisa meluar ke masyarakat kampung tempat ia tinggal.

Dan itu akan menjadi beban mental yang berat terutama bagi pelaku dan keluarganya. Jika pasangan itu menikah setelah melakukan hubungan seks sebelumnya, ia tidak akan merasakan kesan malam pertama yang indah. Perkawinannya terasa membosankan karena tidak ada bulan madu atau malam pertama. Biasanya rumah tangga seperti ini tidak bertahan lama.
Kedua : Kehamilan dan akibatnya
Kehamilan yang terjadi akibat seks pra-nikah bukan saja mendatangkan malapetaka bagi bayi yang dikandungnya juga menjadi beban mental  yang sangat berat bagi ibunya mengingat kandungan tidak bisa disembunyikan. Bagaimana jika nanti keluarga dan masyarakat mempertanyakannya?  Dalam keadaan kalut seperti ini biasanya terjadi depresi.

Terlebih lagi jika sang pacar kemudian pergi dan tak kembali lagi. Bagi si bayi sendiri jika lahir nanti mungkin akan mempertanyakan siapa ayahnya, jika ternyata setelah besar ia mengetahui kelakuan ibunya dulu, tentu menjadi beban mental juga. alhasil hubungan pra-nikah menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri dan keturunannya nanti.

Ketiga : Pengguguran kandungan dan pembunuhan bayi
Banyak kasus bayi mungil yang baru lahir dibunuh ibunya. Sebagian dari bayi itu dibungkus plastik hidup-hidup, dibuang dikali, dilempar di tong sampah dan lain-lain. Sungguh perbuatan seperti ini lebih nista dan kejam dari pada binatang.

Ini suatu akibat dari perilaku binatang yang tak pernah dilakukannya. Kenikmatan dirasakan hanya sebentar tapi aib dan beban mental dirasakan seumur hidup. Ia akan meras dikejar-kejar dosa karena pernah dalam hidupnya melakukan hubungan pra-nikah dan membunuh anaknya sendiri.

Kasus pengguguran kandungan baik secara tradisional maupun modern kini semakin menjamur terutama dikalangan pelajar dan mahasiswa. Tentu saja hal ini akibat hubungan syetan pra-nikah. Sementara pengguguran itu sendiri bagi rahim wanita banyak efek samping yang serius, bisa berakibat kanker rahim, kemandulan dan penyakit rahim lainnya.

Keempat : Penyebaran penyakit 
Si wanita atau si pria yang dulu pernah melakukan hubungan pra-nikah waktu pacaran lalu putus, cenderung cenderung berkeinginan melakukan hubungan yang serupa dengan lelaki atau wanita lain mengingat seks sifatnya adiktif atau memiliki kadar ketergantungan, suatu waktu ia akan merasa "lapar" untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan lain.

Jika hal ini terus dilakukan maka bukan hal mustahil akan terjangkit penyakit kelamin. Terlebih lagi jika ternyata pasangan itu telah mengidap penyakit kelamin sebelumnya.Penyakit kelamin erat kaitannya dengan gonta-ganti pasangan (partner seks) itu. Diantara pelacur atau pelaku free seks terjadi saling transfer penyakit. sehingga semakin sering dia melakukannya, maka semakin rentan dia terhadap berbagai macam penyakit.

Berbagai penyakit kelamin yang kini dikenal di dunia kedokteran adalah : sifilis, mole, gonore, ulkus, limprogranuloma, venereum, inguinale, trikomoniasis, herpes progenitalis, dan AIDS. Dari semua penyakit itu yang peling terkenal, paling berbahaya dan yang paling banyak diderita oleh pelaku free sex ada 4 yaitu: sifilis, gonore, herpes progenitalis, dan AIDS.

Kelima : Keterlanjuran dan timbul rasa kurang hormat 
Prilaku  seks bebas (free sex) menimbulkan suatu keterlibatan emosi dalam diri seorang pria dan wanita. semakin sering hal itu dilakukan, semakin mendalam rasa ingin mengulangi sekalipun sebelumnya ada rasa sesal.

Terlebih lagi bagi wanita, setiap ajakan sang pacar sangat sulit untuk ditolak atau tidak ada kemampuan untuk menolak karena berbagai faktor diantaranya terlanjur atau takut ditinggalkan atau diputuskan. (Abdurahman Al-Mukaffi,1997).




Sumber : Kesucian Wanita (Abu Al-Ghifari)

Advertisement

Baca juga:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar