Syetan Musuh Yang Nyata

Syetan Musuh Yang Nyata

Di nukil dari Mi'ah Qishshah Wa Qishshah, Fii Aniis ash- Shalihiin Wa Samiir al-Muttaqiin, karya Muhammad Amin Al-Jundi. Dikisahkan, ada tiga orang bersaudara kandung yang memiliki satu-satunya saudara perempuan yang masih gadis.

Suatu ketika, ketiga bersaudara ini hendak ikut berjihad di jalan Allah. Namun mereka tidak tahu akan menitipkan saudara perempuan mereka itu. karena orang tua mereka sudah meninggal dunia. Setelah lama menimbang, mereka pun sepakat menitipkannya kepada seorang abid (ahli ibadah) dari kalangan Bani Israil.

Mereka lalu medatangi abid, dan meminta kesediaannya untuk menerima saudara perempuan mereka, hingga mereka kembali dari jihad. Mulanya si abid menolaknya dan berlindung kepada Allah agar tehindar dari fitnah. Namun karena terus didesak, dengan berat hati, abid pun bersedia menerima permintaan ketiga hamba Allah tersebut.

Atas persetujuan abid, mereka pun membawa saudara wanitanya ke sebuah tempat khusus yang berdampingan dengan tempat ibadah sang abid. Setelah mereka pamit berangkat ke medan jihad, saudara perempuan mereka itu pun menginap di rumah sang abid. Setiap hari setelah beribadah, abid mengantarkan makanan pada si perempuan.

Abid memanggilnya, lalu wanita itu keluar untuk mengambil makanan yang diletakkannya di suatu tempat. Disinilah setan mulai memainkan perannya. Awalnya seolah peduli, setan berbisik pada si ahli ibadah. "Andaikan kamu sendiri yang berjalan dan meletakkan makanannya di pintu rumah si wanita itu, tentulah pahalanya bagimu lebih besar," bisik setan menggoda.

Si iblis itu terus menggodanya dengan hal itu hingga akhirnya si abid itu mengikutinya. Dia datang sendiri membawakan dan meletakkan makanannya di depan pintunya. Namun belum berbicara sepatah kata pun dengannya. hal ini berjalan lama.

Kemudian iblis itu datang lagi seolah mendorong Abid untuk selalu berbuat kebaikan sehingga mendapatkan pahala. "Andai kata kamu berbicara dengannya sehingga dia merasa terhibur denganmu. Sebab ia tentu dicekam kesepian yang amat sangat," goda iblis.

Meski Abid coba menepis bisikan itu, iblis terus menggodanya hingga akhirnya dia berani mengajak wanita itu berbicara. Setelah itu, Iblis mendatanginya lagi, "Andaikata kamu kamu menghampirinya dengan duduk di pintu tempat ibadahmu seraya mengajaknya berbicara sementara ia juga duduk di pintu rumahnya sambil berbicara denagnmu, tentulah ini lebih baik dan lebih membuatnya terhibur," goda iblis bersemangat.

Iblis terus menggodanya hingga akhirnya dia  mengajak berbicara  si wanita, yang juga keluar dari rumahnya sambil duduk di pintunya. Hal ini juga berjalan beberapa kali. Lalu iblis itu datang lagi dengan bisikan  untuk terus berbuat kebaikan dan meraih pahala terhadap apa yang dilakukannya.

Andaikata kamu keluar saja dari tempat ibadahmu, dan duduk didekat pintu rumahnya untuk mengajaknya bicara, tentulah akan lebih menghiburnya. Dan itu akan lebih baik baginya," rayu iblis. Iblis terus membujuknya hingga akhirnya dia melakukannya juga. Tak lama iblis datang lagi merayunya.

Andaikata kamu masuk bersama-sama dengannya untuk berbincang, tanpa menampakkan wajahnya kepada siapapun, tentu lebih baik bagimu," kata iblis. Godaan ini membuat si abid berani memasuki rumah si wanita lalu mengajaknya berbicara sepanjang hari.

Keesokan harinya, iblis datag lagi dan terus membuatnya terbayang-bayang dengan si wanita tersebut hingga akhirnya si abid berani bertindak lebih jauh. Iblis terus memperdayanya hingga akhirnya dia berbuat zina dengan wanita itu dan menghamilinya. Wanita itu pun kemudian melahirkan anak dari hasil hubungan mereka.

Tak berapa lama setelah itu, iblis datang lagi seraya berkata kepada si ahli ibadah, "Menurutmu apa yang akan kamu perbuat saat saudara si waita datang dan mendapatinya telah melahirkan seorang anak? Tidak, aku tidak dapat menjamin keadaanmu, maka bunuhlah anak itu lalu kuburkan, pasti perempuan itu akan tetap menjaga rahasia kalian karena taku akan tidakan saudara-saudaranya," jelas iblis mengoda.

Dalam kekalutan, si abid ini pun mengikuti saja semua bujukan iblis. Kemudian iblis datang lagi kepada si abid, "Menurutmu apakah rahasiamu aman bersama perempuan itu? tak ada yang bisa di percaya. Bunuhlah ia dan kuburkan bersama anaknya," iblis mengarahkan.

Iblis terus menggodanya hingga ia pun melaksanakannya. Setelah melakukan kekejiannya, abid mencoba tetap beribadah seolah tidak terjadi apa-apa. Ketika saudara wanita ini datang, merekapun menanyakan keadaan saudara perempuan mereka.

Namun si abid ini dengan mimik sedih menyampaikan  bela sungkawanya kepada mereka atas kematian saudaraperempuan mereka sambil berpura-pura mendoakan semoga Allah merahmati mereka. Berserah pada ketentuan Allah, ketiga saudara ini mendengar saja penjelasan si abid.

Saat malam tiba dan ketiganya sudah tertidur pulas, datanglah iblis yang menyamar dalam mimpi mereka. Dengan gamblang iblis menceritakan nasib yang menimpa saudara perempuan mereka. Iblis ini pun menceritakan letak kuburan dan bagaimana saudara perempuan mereka dibunuh dengan keji.

Saat tersadar, mereka mencari tempat yang di tunjukkan iblis dalam mimpi mereka. Saat mereka mendapati keadaan yang diceritakan iblis, mereka pun memastikannya pada abid yang tak bisa lagi berdusta untuk menutupi kekejiannya.

Ketiga bersaudara ini kemudian mengangkat perkara tersebut kepada raja, yang memutuskan hukuman mati pada si abid yang lalai. Saat akan di hukum, datanglah iblis menjumpai si abid, "Aku temanmu yang telah mengujimu dengan wanita tersebut. Jika sekarang kau mau patuh padaku, dan kafir terhadap Allah yang menciptakanmu, aku akan menyelamatkannmu dari hukuman mati ini," janji iblis.

Maka dengan putus asa si abid itu pun menjadi kafir kepada Allah. Setelah menyatakan kekafirannya, iblis pun lari  membiarkan abid itu di hukum mati.

"(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaithan ketika dia berkata kepada manusia, kafirla kamu. maka tatkala manusia itu telah kafir, ia berkata "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam. maka ada kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal didalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zhalim ( Al- Hasyr : 16-17 ).









Engkau Lebih Cantik Dari Bulan Purnama (Muhamad Yasir)
Advertisement

Baca juga:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar