Kecantikan tidak bisa diterjemahkan seputar tubuh belaka, namun ada yang lebih penting yaitu kecantikan bathin yang akan menentukan nilai wanita itu sendiri.
Wanita yang hanya memperhatikan kecantikan lahir dengan membiarkan jiwanya kosong sama saja dengan memperkaya tubuh dengan pakaian gemerlapan sementara tubuh itu tidak pernah dirawat.
Hakekat kecantikan bagi laki-laki sejati bukanlah kecantikan dalam arti tubuh seksi melainkan sebuah kepribadian yang menyatu dengan fitrah kewanitaan yang lembut anggun dan berwibawa.
Bagi laki-laki sejati, wanita yang sesungguhnya adalah mereka yang menjaga kehormatannya dari pandangan liar lawan jenis. Dia hanya mau menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada suami tercinta.
Karena sadar kecantikan lahir (tubuh) akan lekang dimakan usia. Kecantikan tubuh tidak akan abadi. Suatu saat nanti, wajah nan ayu, kulit tubuh yang kencang, pinggang yang langsing, rambut yang hitam berkilau, dan suara yang halus berdesah semuanya akan hilang berganti fitrah ketuaan yang akan merubah semua itu.
Sementara kecantikan bathin akan mampu menerangi hidup dan memberikan kilauan cahaya dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Bathin yang penuh cahaya Ilahi akan senantiasa membentengi tubuh dari perbuatan yang melecehkan diri sendiri dan dari desakan-desakan nafsu binatang yang akan menghancurkan harga diri sebagai wanita.
Wanita yang cantik bathinnya akan mampu memahami karakter suami dan anak-anaknya. Mereka tidak akan canggung memberikan nila-nilai akhlakul karimah karena hal itu bukan hal yang asing baginya.
Wanita yang bathinnya penuh cahaya kecantikan akan bertindak sebagai istri setia dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. Dia berprinsip hidup adalah ibadah.
Wanita yang penuh dengan hikmah ini hanya cocok berdampingan dengan laki-laki sejati, yaitu laki-laki yang menghargai wanita karena kepribadiannya yang utuh sebagai wanita, bukan laki-laki yang menghormati wanita karena kecantikan atau keindahan postur tubuhnya.
Sekalipun diakui, tubuh yang indah adalah daya tarik bagi laki-laki, namun laki-laki sejati tidak akan terbelenggu dengan kecantikan itu, ia lebih memperhatikan kecantikan bathin.
Sementara kecantikan bathin akan mampu menerangi hidup dan memberikan kilauan cahaya dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Bathin yang penuh cahaya Ilahi akan senantiasa membentengi tubuh dari perbuatan yang melecehkan diri sendiri dan dari desakan-desakan nafsu binatang yang akan menghancurkan harga diri sebagai wanita.
Wanita yang cantik bathinnya akan mampu memahami karakter suami dan anak-anaknya. Mereka tidak akan canggung memberikan nila-nilai akhlakul karimah karena hal itu bukan hal yang asing baginya.
Wanita yang bathinnya penuh cahaya kecantikan akan bertindak sebagai istri setia dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. Dia berprinsip hidup adalah ibadah.
Wanita yang penuh dengan hikmah ini hanya cocok berdampingan dengan laki-laki sejati, yaitu laki-laki yang menghargai wanita karena kepribadiannya yang utuh sebagai wanita, bukan laki-laki yang menghormati wanita karena kecantikan atau keindahan postur tubuhnya.
Sekalipun diakui, tubuh yang indah adalah daya tarik bagi laki-laki, namun laki-laki sejati tidak akan terbelenggu dengan kecantikan itu, ia lebih memperhatikan kecantikan bathin.
Sumber : Kesucian Wanita (Abu-Alghifari)
Advertisement
