Kedok Kebebasan

Kedok Kebebasan

 "Demi harta dan popularitas serahkan tubuh" Itulah gambaran umum tentang arti seksi bagi gadis modern dan berbagai akibatnya. Sebagai manusia yang mengusung nilai-nilai akhlakul karimah, kita ngeri melihat pemutarbalikan fakta kebenaran ini.

Ketika kebobrokan moral dianggap modern sementara keluguan dan ketabuan dianggap tabu kuno dan terbelakang, ketika hak dianggap bathil dan sebaliknya yang bathil dianggap hak,dan ketika kebebasan hakiki dianggap belenggu sementara belenggu dianggap kebebasan.

Itulah manusia yang bermental kera, yang terpikir hanya isi perut dengan tidak memperhatikan akibat  yang mungkin muncul.

Wanita seksi itu berpikir bahwa mengekspresikan diri lewat eksploitasi tubuh adalah hak asasi setiap wanita, yang lain tidak usah ikut campur. Dilain kesempatan merekapun berpikir bahwa dirinya biang kebebasan dari belenggu agama dan adat.

Pada kesempatan lain mereka berbicara tentang kemajuan yang dirasakan wanita modern dengan banyaknya terjun didunia yang selama ini didominasi laki-laki. Jika dipertanyakan tentang emansipasi yang keluar jalur, mereka selalu menuduh laki-laki yang menurutnya tak ingin dunianya diganggu.

"Dan barang siapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata." (QS.An-Nisa:112).

Mereka tidak sadar, eksploitasi tubuh yang berkedok kebebasan itu hakekatnya menjerumuskan kaum mereka sendiri  pada lembah hina, mereka menjadi barang mainan, kehormatannya sebagai wanita hanya dinilai uang yang tidak seberapa.

Mereka menjadi barang dagangan dan derajatnya disama ratakan dengan barang yang akan dijual, bahka kurang lengkap menjual barang tanpa didampingi sosok wanita. Wanita dipajang dalam produk rokok, mobil, motor, alat kecantikan, bahkan minuman keras.

Tak lengkap pula mempromosikan jasa tertentu tanpa didampingi wanita bahkan untuk menyambut tamu penting digunakan wanita sebagai penyambut utama. Bukan rahasia lagi, wanita juga diminta untuk menemani tidur tamu-tamu itu. Na'udzubillah.

Wanita modern menjadi bulan-bulanan nafsu seks lawan jenis yang memang sengaja diberikan tontonan gratis yang membangkitkan birahinya. Bagi laki-laki yang membentengi dirinya dengan iman, tidak akan terpengaruh.

Namun bagi laki-laki yang bejat moralnya seperti bejatnya moral para selebritis itu, maka pelecehan seksual, Free sex hingga perkosaan bukan hal yang tabu. hal ini berarti wanita sendiri yang jadi korbannya.

Dengan demikian hakikat kemajuan yang dicapai saat ini hanyalah fatamorgana yang hanya indah dipandang mata sementara, realitasnya sangat menyakitkan.

Wanita modern berubah menjadi budak bagi zamannya. Mereka salah memaknai kecantikan. Mereka mengartikan tubuh seksi dan desah suara menggoda adalah kecantikan sejati, terlebih lagi jika mengundang decak kagum mata-mata keranjang.

Kecantikan diartikan seks dengan segenap bahasa tubuh. Akibatnya mereka sangat rentan terhadap pelecehan seksual. Di samping itu mereka juga sangat permisif terhadap seks.

Merak bakar birahi laki-laki agar mau melayani nafsunya. Wanita seperti itu tak ubahnya betina (baca:binatang). Sifat kemanusiannya telah terkubur sifat kebinatangan.





Sumber : Kesucian Wanita (Abu-Alghifari)
Advertisement

Baca juga:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar