Kesucian merupakan merupakan tanda yang dapat menunjukkan apa yang terdapat dalam hati dan tingkah laku di luar, sebaliknya keperawanan merupakan petunjuk anatomis yang memperlihatkan keutuhan selaput dara (hymen).
Karena biasanya selaput dara rusak disebabkan masuknya organ laki-laki pada kelamin perempuan untuk pertama kalinya (deflorasi). Selaput dara yang utuh diharapkan terdapat pada gadis yang belum melakukan hubungan seksual kecuali jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan trauma terhadap selaput dara.
Pada masa awal norma sosial kaum liberal, kurang lebih seabad yang lalu, masyarakat diindoktrinisasi dengan ajaran bahwa selaput dara dapat robek karena berkuda, bersepeda atau karena senam. Pernyataan seperti itu tidak benar, tetapi karena sudah meluas sehingga dianggap suatu kebenaran (yang salah kaprah).
Sehingga berakibat semakin banyak selaput dara yang tidak utuh lagi tetapi tidak menimbulkan rasa malu karena adanya alasan yang dapat diterima.
Banyak masyarakat Barat yang terkejut sekali ketika diberi tahu bahwa di masyarakat muslim, gadis-gadisnya tidak melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan dan keperawanan hingga saat pernikahan bisa dipertahankan seratus persen (Prof. Dr.Hassan Hathout:1997).
Penghargaan yang diberikan terhadap keperawanan dalam masyarakat muslim mempunyai pengaruh dalam praktek ginekologi. Dokter ahli kandungan memeriksa gadis-gadis yang belum menikah sedapat mungkin menghindari pemeriksaan melalui vagina dan jika terpaksa biasanya dengan cara panggul melalui dubur.
Demikian juga tampon untuk menstruasi tidak digunakan gadis-gadis yang belum menikah, tapi hanya kain alas (pembalut) yang mereka gunakan.
Di masyarakat muslim, luka kecelakaan pada selaput dara karena jatuh menimpa benda tajam ditangani secara serius dan dirawat secara cermat. Adapun khusus untuk kasus kriptomenorhea yaitu selaput dara yang menutupi lubang rahim (hymen imperfora) sehingga wanita tidak bisa mengeluarkan darah haidl, dioperasi dengan tidak merusak selaput dara.
Operasi tersebut membuat lubang untuk keluarnya darah haidl selanjutnya dijahid dengan cermat dan selaput daranya tetap utuh.
Dokter ahli kandungan dimasyarakat Islam harus memberikan bimbingan, misalnya kalau selaput dara terlalu elastis dan karena lentur tidak pada malam pertama perkawinan, sehingga pendarahan yang diharapkan tidak terjadi.
Kadang-kadang dokter dimintai penjelasan oleh pengadilan dalam kasus laki-laki yang mengajukan cerai pada istri yang menurutnya tidak perawan lagi (tidak berdarah).Dokter harus memberikan penjelasan mengenai hal itu bahwa tidak selamanya selaput dara robek pada malam pertama.
Dengan norma-norma tersebut, keutuhan moral masyarakat terjaga. Dampak positifnya, tidak terjadi kasus free love dan free sex karena masing-masing baik laki-laki atau wanita mengetahui batas kesucian dan harus mempertahankan keperawanannya.
Pada masa awal norma sosial kaum liberal, kurang lebih seabad yang lalu, masyarakat diindoktrinisasi dengan ajaran bahwa selaput dara dapat robek karena berkuda, bersepeda atau karena senam. Pernyataan seperti itu tidak benar, tetapi karena sudah meluas sehingga dianggap suatu kebenaran (yang salah kaprah).
Sehingga berakibat semakin banyak selaput dara yang tidak utuh lagi tetapi tidak menimbulkan rasa malu karena adanya alasan yang dapat diterima.
Banyak masyarakat Barat yang terkejut sekali ketika diberi tahu bahwa di masyarakat muslim, gadis-gadisnya tidak melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan dan keperawanan hingga saat pernikahan bisa dipertahankan seratus persen (Prof. Dr.Hassan Hathout:1997).
Penghargaan yang diberikan terhadap keperawanan dalam masyarakat muslim mempunyai pengaruh dalam praktek ginekologi. Dokter ahli kandungan memeriksa gadis-gadis yang belum menikah sedapat mungkin menghindari pemeriksaan melalui vagina dan jika terpaksa biasanya dengan cara panggul melalui dubur.
Demikian juga tampon untuk menstruasi tidak digunakan gadis-gadis yang belum menikah, tapi hanya kain alas (pembalut) yang mereka gunakan.
Di masyarakat muslim, luka kecelakaan pada selaput dara karena jatuh menimpa benda tajam ditangani secara serius dan dirawat secara cermat. Adapun khusus untuk kasus kriptomenorhea yaitu selaput dara yang menutupi lubang rahim (hymen imperfora) sehingga wanita tidak bisa mengeluarkan darah haidl, dioperasi dengan tidak merusak selaput dara.
Operasi tersebut membuat lubang untuk keluarnya darah haidl selanjutnya dijahid dengan cermat dan selaput daranya tetap utuh.
Dokter ahli kandungan dimasyarakat Islam harus memberikan bimbingan, misalnya kalau selaput dara terlalu elastis dan karena lentur tidak pada malam pertama perkawinan, sehingga pendarahan yang diharapkan tidak terjadi.
Kadang-kadang dokter dimintai penjelasan oleh pengadilan dalam kasus laki-laki yang mengajukan cerai pada istri yang menurutnya tidak perawan lagi (tidak berdarah).Dokter harus memberikan penjelasan mengenai hal itu bahwa tidak selamanya selaput dara robek pada malam pertama.
Dengan norma-norma tersebut, keutuhan moral masyarakat terjaga. Dampak positifnya, tidak terjadi kasus free love dan free sex karena masing-masing baik laki-laki atau wanita mengetahui batas kesucian dan harus mempertahankan keperawanannya.
Advertisement
